Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Inggris dan Perannya dalam Konflik Israel-Palestina

Inggris dan Perannya dalam Konflik Israel-Palestina Bola.co.id - Sejarah panjang konflik Israel-Palestina seringkali menimbulkan pertanyaa...

Inggris dan Perannya dalam Konflik Israel-Palestina

Bola.co.id
- Sejarah panjang konflik Israel-Palestina seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai peran pihak ketiga dalam permasalahan tersebut. Salah satu aktor yang penting dalam sejarah konflik ini adalah Inggris. Sebagai sebuah negara penjajah yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, Inggris memiliki peran penting dalam memahami sejarah dan dinamika konflik Israel-Palestina.

Inggris berperan penting dalam sejarah awal konflik Israel-Palestina melalui Mandat Palestina. Mandat ini diberikan oleh Liga Bangsa-Bangsa kepada Inggris pada tahun 1922, memberikan kuasa administrasi kepada Inggris atas wilayah yang saat ini menjadi Israel dan Palestina. Selama masa Mandat Palestina, Inggris berada di tengah konflik antara komunitas Yahudi dan Arab Palestina.

Pernyataan Balfour, sebuah surat dari Menteri Luar Negeri Inggris, Lord Balfour, kepada Baron Rothschild, seorang pemimpin komunitas Yahudi di Inggris, menjadi titik balik penting. Dalam surat ini, Balfour menyatakan dukungan Inggris terhadap pembentukan "tanah air nasional Yahudi" di Palestina. Pernyataan ini menjadi salah satu faktor utama yang memicu migrasi besar-besaran penduduk Yahudi ke Palestina, dan berdampak signifikan terhadap eskalasi konflik Israel-Palestina.

Namun, peran Inggris dalam konflik ini tidak hanya terbatas pada masa Mandat Palestina. Inggris, bersama dengan negara-negara lain di dunia, terus mempengaruhi dinamika konflik melalui hubungan diplomatik dan kebijakan luar negeri. Khususnya dalam peran mereka di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan posisi mereka terhadap berbagai resolusi dan inisiatif perdamaian yang terkait dengan konflik Israel-Palestina.

Memahami peran Inggris dalam konflik Israel-Palestina penting untuk mengerti sejarah dan kompleksitas konflik ini. Meskipun Inggris bukan lagi penjajah di wilayah ini, dampak dari masa penjajahan dan kebijakan mereka terhadap wilayah ini masih dirasakan hingga saat ini. Melalui pengetahuan ini, kita dapat mendapatkan perspektif yang lebih luas dalam memandang dan mencari solusi untuk perdamaian di wilayah tersebut.




Reponsive Ads